Setelah liburan semester delapan, saya dan teman-teman satu kelas memberikan hadiah kepada diri kami sebuah jalan-jalan bersama mengunjungi TN Gunung Gede-Pangrango, Puncak, Bogor. Tentunya, kami tidak mendaki sampai ke puncak, karena kebanyakan dari kami hanyalah amateur hikers and mountain climbers hehehe...Jadi, kami hanya hiking sampai ke Air Terjun Cibereum which was about more than 7 km to go. Yang lebih hebohnya lagi, saat kami berencana naik ke sana, kami tidak membawa safety kit alias berpakaian dan membawa perlengkapan seadanya. Bahkan air pun hanya beberapa botol. Di awal pendakian sih masih santai-santai saja, cuaca bagus, udara sejuk, dan wangi tanah masih sangat menyegarkan. Namun, ditengah perjalanan saat mendekati jembatan dengan indahnya bunga kecubung yang bermekaran, hujan turun perlahan-lahan sampai kami mendekati air terjun, hujan malah turun dengan derasnya.
Alhasil, kami hanya sempat beberapa saat menikmati air terjunnya selain hujan, cuaca dingin yang tak tertolong membuat saya dan teman-teman memilih berdiam di bawah sebuah gazebo sambil merapatkan jaket kami. Hujan makin lebat. Kami tak mungkin memtuskan bertahan disana sampai reda karena hari semakin sore. Akhirnya, dengan nekat kami turun dan menerobos hujan yang lebat tersebut. Betapa sebuah pengalaman baru menerobos hutan pegunungan dilebatnya hujan hanya berbekal payung dan itupun dipakai satu payung berdua. Baju kami sudah basah kuyup, persediaan air sudah menipis, beberapa teman perempuan saya mulai kolaps karena tidak terbiasa mendaki sejauh ini. Sepanjang penelusuran jalan menuruni gunung, hanya ada beberapa pos tempat kami bisa beristirahat sebentar. Satu teman kami hampir pingsan dan kami terpaksa memapahnya menuruni tanah yang licin dengan sepayung bertiga. Akh, semuanya di luar dugaan kami. Semuanya sangat mengerikan saat itu. Bahkan jalanan pun tak terlihat saking tebalnya kabut. Kami cuma pasrah sambil terus berjalan menerobos hujan. Sampai akhirnya hujan reda mengiringi kami di pintu keluar TN Gunung Gede-Pangrango, kami hanya berujar dalam hati, "Terima kasih Tuhan, menyelamatkan kami di lebatnya hujan Gede-Pangrango dan membawa kami ke sebuah pengalaman yang tak pernah terlupakan."
di depan pintu masuk TN Gunung Gede-Pangrango
I love to take a picture here, the amethyst flower was so beautiful
hutan hujan tropis yang menjadi kebanggan Indonesia
berpose sambil hujan-hujanan di Cibereum
0 komentar:
Posting Komentar