Fortunately, setelah
panik mendadak, saya tiba-tiba dapat undangan dari salah satu teman blogger
untuk datang ke acara “Sensodyne Just Say It Blogger Meet Up” 10 Maret 2013
lalu di Turkuaz resto, Gunawarman, Jakarta Selatan. Saya langsung bersorak
girang, soalnya itu tandanya saya bakal dapat pencerahan bagaimana mengatasi
gigi ngilu saya ini. Acara yang diadakan dalam rangka kampanye kesadaran akan
gigi ngilu dari Sensodyne ini didatangi oleh beragam blogger mulai dari food
blogger sampai perkumpulan ibu-ibu blogger loh. Sebelum acara dimulai, blogger
disuguhkan dengan aneka cemilan hangat seperti mushroom goreng, hitung-hitung
tes gigi ngilu di awal hehehe…
cemilan pembuka anti @GigiNgilu
Acara ini dibuka
dengan meriah oleh MC @ernestprakasa dan dipandu oleh tiga pembicara yaitu Drg. Bambang Nursasongko SpKG (pendiri Jakarta Dental Specialist Club and Training Center sekaligus ketua IKORGI, Ikatan Konservasi Gigi Indonesia), Drg. Ariandes Veddytaro (Dental Detailing Manager untuk GlaxoSmithKline) dan Amanda Parikesit (Brand Manager GlaxoSmithKline). Selanjutnya, dokter Bambang mulai memaparkan tentang kesehatan gigi
dan all about gigi ngilu. Menurut data Ipso
Indonesia, 2011, 45% orang di Indonesia merasakan gigi ngilu saat mengonsumsi
makanan/minuman dingin, panas, manis ataupun asam. Bahkan, 52%-nya tidak
menyadari kalau gigi ngilu itu sebenarnya akibat gigi mereka sensitif dan tidak
pernah memeriksakan ke dokter. Dokter Bambang menambahkan bahwa orang Indonesia
kebanyakan gengsi mengakui kalau giginya ngilu karena takut ke dokter gigi.
Padahal saat ini dokter gigi sudah semakin modern, bahkan untuk anak kecil pun,
dokter gigi sudah memodifikasi bor gigi dengan nyanyian suapaya anak-anak nggak
takut saat gigi-nya di bor.
aneka varian Sensodyne toohpaste
Akibatnya, kebanyakan
orang membiarkan saja gigi ngilu mereka dan beranggapan kalau gigi sensitif
tidak akan menimbulkan dampak serius. Padahal kalau dilihat dari awal gigi
ngilu akibat gigi sensitif itu bukan sekedar penyakit biasa lho. Gigi sensitif
awalnya dipicu oleh penipisan pada
lapisan email (lapisan luar gigi) sehingga lapisan tengah gigi, yang disebut
dengan "dentin" menjadi terbuka. Kalau dentin sudah terbuka dan
terkena rangsangan dari makanan/minuman baik yang dingin, asam, manis atau
panas, cairan dalam tubula dentin yang terhubung ke saraf gigi akan berekasi
kerasa dan menimbulkan rasa ngilu yang tajam.
Sebenarnya, gigi sensitif bukan hanya disebabkan oleh terbukanya dentin,
ada banyak kebiasaan sehari-hari kita yang dapat menyebabkan gigi sensitif,
salah satunya adalah cara menyikat gigi yang salah. Menyikat gigi tidak perlu
terlalu kuat apalagi dengan sikat yang kasar. Hal seperti itu alah akan membuat
lapisan email gigi semakin tipis. Jangan samakan gigi dengan lantai kata dokter
Bambang. Kalau lantai makin kencang disikat, makin bersih dan licin, kalau gigi
makin disikat kerasa malah makin menipis lapisannya. Selain itu, gangguan pada
gusi (Gingivitis) dan gusi turun juga dapat menyebabkan gigi sensitif. Salah
satu penyebab lain yang mungkin paling tidak disadari adalah gigi gemeletuk atau
bruxism yang dimulai dari kebiasaan menggertakkan gigi saat diam atau
bergemeletuk sendiri saat tidur. Menurut dokter Bambang bruxism disebabkan oleh faktor
stres/gangguan psikologi yang tinggi pada seseorang. Kalau pada anak selain
karena faktor perkembangan gigi, bisa jadi karena faktor stress lingkungan juga
lho.
Dr. Bambang N menjelaskan tentang dentin gigi
salah satu contoh gigi rusak
Nah, coba lihat deh dari beberapa faktor di atas kira-kira kamu
merasakan gigi sensitif karena faktor yang mana. Kalau sudah tahu, sebenarnya ada
banyak cara untuk melakukan pencegahan dini sebelum mendapatkan perawatan
dokter lebih lanjut, diantaranya adalah mengurangi makanan/minuman bersoda dan
yang mengandung asam. Biasakan juga tidak mengertak-gertakkan gigi saat diam
dan kurangi stress untuk mencegah bruxism. Dan yang paling penting tentunya menyikat
gigi dengan benar dan menggunakan pasta gigi yang benar juga. Menurut dokter
Bambang, biasakanlah menyikat gigi 2x sehari, saat setelah sarapan dan sebelum
tidur. Selain itu, jangan menyikat gigi terlalu keras karena gigi nantinya bisa
terkikis dan gusi mengalami resesi. Gunakan juga sikat gigi yang lembut dengan
cara naik turun ke atas dan bawah. Baiknya, menyikat gigi dilakukan 30 menit
setelah makan supaya zat asam yang ada di dalam gigi hilang. Ibarat garam yang
mudah larut dengan air, begitu juga gigi yang akan makin kuat dengan asam. Oleh
karena itu, tunggu sampai asamnya hilang, baru deh sikat gigi. Jangan lupa tetap memeriksakan gigi ke dokter minimal 6 bulan sekali.
Dr. Bambang N, Mas Andes & Mas Amanda Parikesit
Kalau sudah paham cara menyikat gigi yang benar, kini saatnya memilih
pasta gigi yang baik untuk mencegah dan merawat gigi sensitif. Again, menurut
dokter Bambang baiknya kita tidak mengunakan pasta gigi yang mengandung soda
yang menghasilkan ampas kasar yang berbahaya jika menempel pada gigi. Salah
satunya, kandungan yang terdapat pada heavy smoker toothpaste. Pilihlah pasta
gigi yang mengandung Strontium Chloride, Potassium Nitrat, atau Stronsium
Asetat. Supaya nggak capek-capek mencari pasta gigi dengan ketiga kandungan
itu, Mas Amanda Parikesit dari GlaxoSmithKline, langsung
memperkenalkan beragam varian Sensodyne yang terbukti membantu mencegah dan
merawat gigi sensitif.
Mengapa memilih Sensodyne?
Selain karena sudah 50 tahun berpengalaman dibidangnya untuk melindungi
gigi sensitif, Sensodyne bekerja dengan cara membentuk lapisan perlindungan
dalam gigi dengan bahan aktif yang terkandung pada tiap-tiap varian, yaitu
Potassium Nitrat, Stronsium Asetat dan NovaMin®. Potassium Nitrat membantu
menenangkan saraf dan memberikan perlindungan dari rasa ngilu; Stronsium
Asetat, menggantikan kandungan kalsium yang hilang dari dentin dengan cara
menyumbat tubula dentin yang terbuka oleh karena terkikisnya lapisan email gigi
maupun penurunan gusi; dan formula teknologi NovaMin® yang dapat membentuk
kembali lapisan mineral gigi alami untuk melindungi gigi yang sensitif.
Ada 8 varian Sensodyne yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan gigi
masing-masing termasuk yang juga membantu mengembalikan warna putih alami gigi,
yaitu Repair & Protect, Total Care, Gentle Whitening, Fresh Mint, Gum Care,
Cool Gel, Original Flavour, dan Rapid Relief.
Nah, untuk lebih membantu masyarakat Indonesia dalam mengenali, memahami, mencegah dan merawat gigi sensitif,
Sensodyne mengadakan program #JustSayIt yang mengajak konsumen untuk nggak malu
memberitahu makanan atau minuman apa saja yang membuat gigi ngilu. Program
berskala besar ini dimulai dari 10 Maret – 10 Mei 2013 dengan melakukan kampanye
anti gigi ngilu di berbagai media mulai dari microsite Sensodyne, twitter,
facebook, print ad dan radio, campus activation sampai chill test di beberapa
pusat perbelanjaan. Sebagai apresiasi untuk yang nggak malu ngakuin kalau
giginya ngilu, dalam program ini Sensodyne juga bagi-bagi hadiah yang luar
biasa besar seperti 5 buah Apple Iphone 5, 50 Samsung Galaxy SIII Mini dan 500 hampers
Sensodyne! Dahsyat!
Nah, kalau gitu nggak usah gengsi mengakui kalau gigi kamu ngilu, #JustSayIt
melalui microsite Sensodyne di http://justsayit.sensodyne.co.id. Kasih tahu aja makanan atau minuman apa yang membuat gigi kamu ngilu.
Kamu juga bisa aktif follow twitter Sensodyne di @GigiNgilu, posting
dengan hashtag #JustSayIt atau cek info tentang program ini di facebook mereka SensodyneIndonesia.
Presentasi Sensodyne #JustSayIt Program by Mas Amanda Parikesit
Eits, tunggu dulu, setelah kampanye #JustSayIt, Sensodyne masih menantang 4 blogger untuk tes gigi ngilu dengan Food Challenge, lomba makan makanan panas dan dingin tanpa jeda. Wuih, lihat deh video di bawah ini, 4 orang blogger beradu makan nasi turki yang panas, es krim, hingga teh panas dalam sekejap. Nggak perlu takut doong kan sudah pakai Sensodyne, jadi giginya nggak ngilu lagi.
keseruan Food Challenge bareng 4 blogger
4 blogger sedang asik ikut lomba makan
Yang nggak bisa ikutan lomba juga dimanjakan oleh Turkuaz yang menjadi tempat acara dengan aneka masakan Turki yang kesemuanya sehat dan aman untuk gigi.
authentic Turki cuisine
authentic Turki cuisine
goodie bag dari Sensodyne
Wah, nggak nyangka acara hari ini selain edukatif juga ngebantu saya dan
banyak blogger lainnya mengenali, mencegah dan merawat gigi kami yang kebanyakan ternyata sensitif hehehe....Jadi, sudahkah kamu mengakui kalau gigi kamu ngilu? Yuk, #JustSayIt
with Sensodyne dan bersama-sama kita kampanyekan mudahnya mengenali, memahami, mencegah dan merawat
gigi sensitif.
Salam senyum anti ngilu,
Icha
*tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti Sensodyne Just Say It Blogger Competition
0 komentar:
Posting Komentar