Remember Me This Way...

Every now and then
We find a special friend
Who never lets us down
Who understands it all
Reaches out each time you fall
You're the best friend that I've found
I know you can't stay
A part of you will never ever go away
Your heart will stay

I'll make a wish for you
And hope it will come true
That life would just be kind
To such a gentle mind
If you lose your way
Think back on yesterday
Remember me this way
Remember me this way


(Jordan Hill, Remember Me this Way)



Entah mengapa saya selalu menangis tiap mendengar lagu di atas. Lagu tentang persahabatan. Tentang kita yang diberikan keberkahan oleh Tuhan seorang teman terbaik. Teman yang sejak pertama kali mau tersenyum bersama, belajar bersama, bermain, menggila, menangis, bahkan jatuh dan bangun bersama di sebuah kampus bernama Universitas Negeri Jakarta.

Hampir 4,5 tahun saya bersama-sama mereka. Melewati mata kuliah-mata kuliah membosankan namun menantang, menghadapi dosen-dosen killer yang bikin ngantuk, menggila disaat dosen tidak masuk kelas, travelling dadakan sambil nyolong-nyolong cabut dari kelas, menangis karena IP jelek, menahan tawa saat ada teman yang ketauan tertidur di kelas, menahan rasa karena naksir sesama teman, menahan haru saat lulus sidang, dan banyak kenangan yang tidak bisa saya lupakan.

Disini Tuhan menganugerahkan saya 10 teman terbaik sepanjang hidup saya. Awalnya kami hanya bertujuh, saya, Panji, Puja, Helmy, Singgih, Putri dan Neno bahkan iseng menamai geng ini dengan nama D' Compromers, soalnya tiap ada rencana jalan, pasti kita kelamaan kompromian. Jadinya ujung-ujungnya nggak jadi, atau meleset ke tujuan lain hehehe...Lalu di akhir semester 6, bergabunglah 4 orang perempuan Yuan, Neneng, Fijar dan, Puput.

Sejak itu kami seiring kumpul bersama. Bikin party kecil-kecilan di akhir minggu di rumah Yuan. Kabur malem-malem ke puncak, trip ke Bali, ke Ancol, ke kebun raya Bogor, dll. Cari tempat makan seru. Semuanya terus berlangsung hingga kini. Mereka semua punya karakteristik masing-masing. Saya seperti tumbuh bersama mereka. Mereka dengan bakatnya masing-masing seperti menambahkan sembilan tangan ke tubuh saya. Saya mereasa terlengkapi. Merasa bahwa dengan mereka mimpi-mimpi saya, mimpi-mimpi kami bisa dicapai bersama.

Betapa terharunya saya saat bertemu mereka lagi di wisuda kemarin, kami semua sudah semakin sukses. Saya ingat betapa Panji mencintai fotografi, sampai-sampai tiap ada acara foto-foto pasti kamera Nikonnya selalu disita. Hingga kemarin saat di daulat memfoto kami setelah wisuda dia membawa semua peralatan fotografinya lengkap dengan background, lighting, payung, semua deh pokoknya persis perlengkapan studio foto. Wow, it's amazing to see that your best friends already pursue their dreams!

Begitu juga dengan beberapa sahabat saya yang sudah berhasil dengan mimpi-mimpinya. Putri dan Puput yang aktif di bidang sosial sampai kini mereka bekerja di salah satu lembaga milik UNESCO dan mereka dapet kesempatan untuk hadir di setiap konferensi atau seminar internasional, bergaul dengan orang-orang dari luar Indonesia. Neno yang tergila-gila dengan pria asing, hingga mendapat pacar seorang bule dari Minessota via dating online dan Mei mendatang ia akan melangsungkan pernikahan disana! Wow! dan beberapa lainnya yang masih sibuk mengejar mimpi-mimpi kami.

Satu hal yang pasti, hidup terus berjalan. Namun, persahabatan ini nggak akan pernah usang. Saya ingin terus membawa mereka dalam hidup saya. dalam tiap hela nafas saya. Dalam tiap derap langkah mimpi-mimpi saya.

Neno, Helmy, Panji, Puja, Putri, Fijar, Neneng, Singgih, Yuan dan Puput, terima kasih telah menjadi bagian dalam hidup saya. I owe you all so much! Mari kejar mimpi-mimpi kita! Mari jelajahi Indonesia lebih jauh lagi!!



0 komentar:

Posting Komentar