Whatta Extreme Trip to Samar Gelap Island


Siapa tak kenal Kalimantan. Pulau yang disebut tanah Borneo ini tak hanya terkenal dengan suku dayak dan mistisnya tapi juga dengan alam liarnya beserta kekayaan alam yang kini habis dikeruk oleh penambang-penambang asing ataupun lokal. Seburuk apapun citra Kalimantan sekarang, sebagai warga lokal yang notabenenya ‘terpaksa’ kerja juga di tempat yang sering saya hujat a.k.a tambang batu bara, saya tetap berusaha melestarikan dan mencintai kekayaan alam negeri ini dengan tetap menyempatkan mengunjungi lokasi wisata yang penuh dengan kekayaan alam itu. 

Kalimantan Selatan, tempat saya berpijak saat ini, memiliki banyak potensi wisata salah satunya Pulau Samar Gelap. Pulau yang terletak di Kotabaru ini terkenal dengan sebutan Pulau Penyu karena disini terdapat pembudidayaan penyu laut. Untuk mencapai pulau ini dibutuhkan waktu 2 jam dari site saya di desa Bukit Baru, Kintap menuju pelabuhan Batu Licin. Akses jalan dari Kintap menuju Batu Licin cukup baik, walaupun harus melewati sederetan hutan liar dan perkebunan kelapa sawit. Kalau jalannya siang hari sih no problem, saya dan teman-teman berangkat pukul 7 malam dari site hihihi. Di pelabuhan penyebrangan Batu Licin terdapat kapal ferry yang akan menyebrangkan kita ke pelabuhan  Tanjung Serdang untuk menuju Kotabaru. Kapal ferry disini jadwalnya satu jam sekali, dengan biaya per orangnya Rp7.000 dan untuk mobil Rp125.000/mobil. Berhubung kami semua bawa mobil pribadi jadi harus bayar agak mahal untuk tiket mobilnya.


Hanya butuh waktu 30 menit dari Batu Licin menuju Tanjung Serdang. Apalagi malam itu ombak sedang tenang dan kapal sepi penumpang, perjalanan ke Kotabaru sangatlah tidak terasa melelahkan. Sesampainya ke Kotabaru, saya begitu takjub dengan keadaan kotanya. Kota ini sama luasnya dengan desa Sungai Danau atau Bukit Baru di dekat camp kami, tapi disini lebih padat penduduk dan ramai sekali. Banyak toko, swalayan, rumah penduduk yang bagus dan mewah, sampai hotel bintang 3 pun ada. Belum lagi kotanya bersih, penerangan sepanjang jalannya sangat hidup, wah pokoknya nggak terasa seperti di kampung diseberang pulau. Hampir mirip dengan Balikpapan, hanya disini tidak ada mal. Kami menginap di hotel Grand Surya, tepat diseberang alun-alun Kotabaru dan masjid raya yang sangat besar. Hotel bintang 2 ini boleh dibilang mewah untuk kelas Kalimantan, apalagi hotel ini sudah memiliki ballroom yang cukup besar kapasitasnya. Sayangnya, banyak makanan basi di restorannya. Saya sempat mencicipi susu basi dan buah basi saat sahur, mungkin karena mereka sudah menyiapkan dari malam sebelumnya. 

Pagi hari esoknya, tepat di sehari sebelum Idul Fitri, kami menuju daerah Teluk Gosong lengkap dengan peralatan melaut kami seperti alat pancing, snorkeling gear dan sunblock pastinya hahaha! Dari Kotabaru ke dermaga Teluk Gosong membutuhkan waktu 2 jam dengan lokasi jalan yang lagi-lagi hutan dan semak belukar di kanan kiri. Kalau disini sebenarnya nggak perlu heran, karena Kotabaru merupakan pulau yang memiliki deretan bukit dan pegunungan dan pantainya mostly terletak di balik bukit itu. 


Kami sampai di dermaga Teluk Gosong sekitar pukul 10 pagi dan langsung bersiap menyeberang ke Pulau Samar Gelap dengan speedboat yang telah kami sewa dengan seorang pemilik speedboat di Kotabaru, Pak Iriansyah seharga sekitar Rp500.000/speedboat. Selepas dari dermaga, saya bisa melihat betapa indahnya bukit yang menaungi Kotabaru. Sejauh mata memandang hanya hamparan bukit hijau dan laut lepas yang berwarna biru tua kemudian hijau. Ombak pagi hari ini lumayan tinggi. Bahkan kami sampai terpental-pental di speedboat. Pantat saya sakit nggak karuan duduk di depan, disamping supir. Nggak pernah membayangkan sebelumnya ternyata naik speedboat semenyeramkan ini. Mungkin karena kami harus melawan ombak dan arus yang lagi kencang-kencangnya ya.

 
Setelah dua jam terguncang-guncang di lautan Kalimantan, akhirnya speedboat kami merapat di Pulau Haur, pulau kecil yang terletak tak jauh dari Pulau Sebuku. Anyway, tadinya kita mau mampir di Sebuku, tapi kata guidenya disana tidak ada attraction apapun, karena sudah banyak dijadikan tambang batu bara daerahnya. Benar saja tadi saya melihat ada pelabuhan batu bara lengkap dengan crushernya di ujung Sebuku. 

 
Di Pulau Haur ini kami hanya berfoto-foto sambil speedboatnya mengisi bahan bakar. Pulau ini sangat kecil, tidak berpenghuni tapi memiliki pasir putih yang cantik. Sayangnya, air laut di sekitar Pulau Haur ini tidak berwarna-warni, hanya berwarna cokelat muda. Jadi, pantainya pun tidak terlihat cantik menurut saya. Karena waktu semakin siang dan ombak makin besar, kami yang awalnya ragu-ragu ingin melanjutkan trip karena ombaknya, akhirnya tetap berangkat menuju Pulau Samar Gelap. Perjalanan ditempuh sekitar dua jam daaan lagi-lagi kami harus menyebrangi lautan yang ombaknya ganas sekali! Usut punya usut laut yang kami lewati itu sudah masuk kawasan laut Sulawesi yang notabenenya arusnya liar daan musuh para nelayan. Gila, pantesan aja! 


Akhirnya, setelah menahan rasa sakit di speedboat, Pulau Samar Gelap mulai terlihat di kejauhan. Wow, sejauh mata memandang, setelah dua jam di tengah laut, yang terlihat emang Cuma satu pulau, si Samar Gelap itu. Dahsyat! Kok ada ya orang yang mau tinggal di tengah pulau terisolir begini. Walaupun terisolir, pulau ini cukup memiliki fasilitas lengkap, ada mess untuk penjaga penyu, sumur air tawar, listrik,  dan BTS untuk menangkap sinyal ponsel.


Speedboat kami mulai merapat di bibir pantai yang airnya bening dan berwarna biru muda. Cantik sekali! Saya benar-benar bersyukur karena bisa sampai disini dan bisa menikmati indahnya surga Indonesia. Terumbu karang nan cantik terlihat jelas dari permukaan air, termasuk si bulu babi yang iseng menusuk kaki saya sampai bengkak, huh!


Berhubung di pulau ini tidak ada guide untuk snorkeling dan yang bawa speedboat kami juga tidak tahu spot-spot snorkeling. Akhirnya, saya dan teman-teman saya mencari sendiri spot tersebut which is hanya di dekat bibir pantai dan harus menginjak-nginjak beberapa karang yang sudah mati. Sayang sekali, padahal saya dengar disini banyak spot snorkeling yang bagus, soalnya di pinggir pantainya saja, terumbu karang warna-warni sudah bisa terlihat, bahkan saya menemukan bintang laut berwarna biru muda yang cantik! 


Dengan berbekal fins, goggle dan snorkel yang dibawa sendiri (noted: disini nggak ada penyewaan alat snorkeling, jadi harus bawa sendiri) saya dan teman-teman menyelami perairan sekitar Pulau Samar Gelap. Sayangnya juga, banyak sekali beberapa karang yang mati, mungkin karena aktifitas nelayan atau kapal yang merapat sembarangan. Oiya, kami juga tidak bisa melihat penyu besar, karena penyu disini hanya keluar di waktu shubuh atau malam hari, sedihnya lagi rencana kami nyobain telur penyu juga gagal, karena telur-telur itu baru saja dibawa keluar pulau sebelum kami sampai kesini. Kami hanya melihat beberapa anak penyu yang sedang dipelihara di dalam bak-bak besar. 


Jam 4 sore kami keluar dai Pulau Samar Gelap ini dengan berbekal modal nekat lagi karena ombak makin ganas di sore hari. Dengan rasa takut dan kedinginan karena speedboat menghantam ombak dan membuat air laut terus-terusan menyemprot kami, tepat waktu maghrib, jam 6 sore kami merapat kembali di dermaga. Ada perasaan senang dan juga trauma yang masih menyelimuti kami, namun kami tetap bersyukur karena pernah mengunjungi pulau tersebut. Karena saya yakin nggak semua orang mampu menghadapi ombak yang luar biasa dahsyatnya itu, belum lagi lokasi pulaunya yang terpencil dan sulit akses jika tidak punya kenalan penyewa speedboat. 


What’s left from today’s trip only memories but we never forget that. Indonesia always makes me smile, seganas apapun lautannya, selalu ada jalan untuk tetap kembali ke daratan. 

Let’s explore Indonesia more! Salam cinta traveler!  

Perkiraan biaya trip 
(menggunakan mobil pribadi, diluar biaya makan karena kami bawa makan sendiri)

Bensin Inova PP @ 150.000 X 2 Mobil = 300.000
Tiket fery per orang @  7.000 X 8 org x PP = 112.000
Tiket mobil untuk fery @ 125.000 x 2 mobil x PP = 500.000
Hotel kamar superior  @ 250.000 x 1 kamar = 250.000
Hotel kamar standar @ 200.000 x 2 kamar = 400.000
(karena esok harinya kami menginap di rumah teman kami hehehe)
Sewa speedboat @ 750.000/speedboat = 1.500.000

Total = Rp3.062.000 / 8 org
Per orang = Rp382.750

13 komentar:

  1. woww! seru banget tripnya...
    kapan2 boleh dong ikutan gabung?
    ane staynya di asam2, kl daerah kotabaru sana baru prnah ke siring laut, sarang tiung, teluk tamiyang, tanjung kunyit, p kerasian, p cinta dan saranjana....

    BalasHapus
  2. Hai, thanks for visiting my blog...Wah kemarin malah gak jadi ke Tamiyang karena katanya jauh banget yaa...wih Pulau Cinta dimana tuh?

    hehe boleh yuuk kalo mau ikutan trip lagi...tapi saya sekarang udh nggak di kalimantan kerjanya. Udah pindah tugas ke proyek yang di Jakarta, Tapi someday bakalan kunjungi kalimantan lagi...amin...salam cinta Indonesia!

    BalasHapus
  3. Hi Mba Nur Khairisa,
    Saya Mau ke pulau samar gelap nih, ada referensi atau nomor kenalan spedboat yang ke sana ga? Pak Iriansyah ya? ada nmr HPnya? thank's before...

    nice review... btw saya dari Banjarmasin...

    BalasHapus
  4. Hai mas, sebenarnya saya nggak menyarankan menggunakan si Pak Iriansyah itu lagi sih, soalnya pada saat itu pun kami mendapatkan ketidaknyamanan dari fasilitas yg mereka kasih. Nanti saya coba hubungi teman saya di banjar dulu yah mas, saya minta info dulu orang yang bisa nyewain speedboat selain Pak Iriansyah...

    Mas rencana mau kesananya tanggal berapa yah?

    BalasHapus
  5. Rencananya Minggu Depan, thanks sebelumnya, ditunggu infonya... :D

    BalasHapus
  6. Hai mas, ini nomor telepon Pak Jali, yang bisa nyewain speedboat untuk ke samar gelap, nanti tanya-tanya saja dengan beliau, saya nau nomornya dari teman saya di Kotabaru namanya Bu Rini,

    Pak Jali 082351684697

    BalasHapus
  7. maaf nih mbak saya kepengen nanya rute menuju dermaga teluk gosong dari pelabuhan kotabaru itu gimana ? apa kita harus menuju pusat kota nya dlu ?
    kebetulan saya ada rencana menuju samber gelap dalam bulan ini mbak,thanks hehe

    BalasHapus
  8. mantap mbk. nanti kalw kekotabaru call kita biar bisa trip bareng

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo mau ngetrip bareng bisa hub siapa mas? rencana okt may ksna

      Hapus
  9. Jadi kalau mau trip bareng ke samar gelap kabarin aja kita bisa berangkat bareng dengan fasilitas okey, bersama kami para putra daerah hehehe

    BalasHapus
  10. oh ya mbak maaf nanya itu penginapan nya yg disamber gelap atau dikotabaru nya ?

    BalasHapus
  11. Mba Nur, itu speed boatnya harga segitu PP ya... terima kasih...

    BalasHapus
  12. Pretty good info but the exact location is still a mystery, such a pity. Does anybody here have the GPS position? TQ very much

    BalasHapus