Angin yang bertiup sepoi-sepoi langsung menyambut saya dari mulai menginjakkan kaki di lokasi parkir tempat wisata ini. Untuk naik ke puncak bukit ini, kita harus menaiki sejumlah anak tangga yang dipinggirannya tertanam bunga-bunga asoka yang bermekaran dengan cantiknya.
Di atas bukit ini terdapat masjid kecil bertingkat yang dari atasnya kita bisa melihat pemandangan di sekitar bukit. Saya naik sampai ke bagian paling atas masjid dan subhanallah, terhamparlah dengan indah kota Pelaihari dan kota-kota kecil dikejauhan yang diselimuti dengan hijaunya hamparan berhektar-hektar perkebunan kelapa sawit dan perbukitan Kayangan. Dari atas sini saya juga bisa melihat jalanan yang berkelok-kelok dengan motor dan mobil yang seolah hanya seperti mainan anak-anak.
Saya
berdiam sejenak sambil membiarkan angin yang semakin kencang menampar-nampar
pipi saya dan mengacak-acak rambut saya. Dari ketinggian seperti ini rasanya
saya seperti berada di atas langit. Mungkin inilah kenapa orang sini menyebutnya
Kayangan. Namun, menurut cerita orangn asli sini, konon dahulu banyak orang
yang sering melihat kereta kencana (kereta kahyangan) terbang dan menghilang di
gunung ini, makanya mereka menamakannya Kayangan.
Rasanya
mata saya langsung segar setelah memandangi hijaunya perkebunan dari atas bukit
Kayangan ini. Yang lebih uniknya, di pinggir bukit ini terdapat tulisan TANAH
LAUT raksasa mirip seperti tulisan Hollywood di perbukitan Amerika sana hehehe….Sayanganya,
saya agak takut untuk berfoto disitu karena anginnya sedang kencang-kencangnya.
Ah selalu ada sisi indah pulau ini walaupun sebagian besarnya sudah dikeruk
habis sumber daya alamnya. Namun, sebagai generasi muda, saya hanya berusaha
mencintai dan menjaga bersama-sama tempat-tempat wisata seperti ini. Walaupun
hanya sebuah tempat kecil, tapi masyarakat sini sangat menikmati menghabiskan
akhir minggunya disini, coba tengok kota metropolitan seperti Jakarta, masih
adakah tempat dimana kita bisa melihat taman sehijau ini bahkan dibalik gedung-gedung
pencakar langit itu. Ah, sudah waktunya kembali ke Jakarta. I’m gonna miss this
place. I’ll see you on another journey!
0 komentar:
Posting Komentar