Ini perjalanan tentang trip yang dari setengah tahun yang lalu nggak kesampaian kahirnya kesampaian juga. Dari mulai di planning sama temen segeng, sama mantan, sama gebetan baru, akhirnya malah terealisasi sama pacar baru dan kawan-kawannya hahaha….Yup, trip ke Pulau Tidung ini akhirnya terlaksana 7-8 Mei 2011 kemarin and I called it as Linking with boyfriend and his friends hahaha…It was amazing to spent the holiday with my new BF and his friends. Malahan bukan teman dekatnya, Cuma satu orang teman dekatnya, sisanya temannya si teman pacar saya itu hihih lucu yaa…
Sabtu, 07 Mei 2011
Shortly, kami satu grup terdiri dari 10 orang, 5 pere dan 5 lelaki. Kita janjian berangkat dari Pelabuhan Muara Angke jam 07.00 WIB. Untuk menjangkau pelabuhan ini, kalian cukup naik angkot merah B01 dari grogol atau naik taksi kalau mau simpel. Sampai di Muara Angke saya pikir sepi, ternyata hahahaha...gileeeyang mau liburan ke pulau seribu bnayak bangeet!! Orang tumplek semua di meeting point SPBU Muara Angke. Agak shock ngeliat gimana jadinya pulau-pulau di kepulauan Seribu kalau semua orang ini dikumpulkan di satu pulau yang sama *gak kebayang! Untungnya gak semuanya bertujuan ke Pulau Tidung #phiuh
Setelah group leader mengumumkan kita sudah boleh naik ke kapal tepat jam 08.00WIB, naiklah kami semua ke kapal yang sudah disediakan. Ya, standar kapal penyeberangan lah, ada dua dek atas dan bawah...of course sebagai anak muda yang masih semangat dan gesit *ceilee, kami bersepuluh memilih duduk di dek atas, sambil menikmati semilir angin laut. Perjalanan berlangsung sekitar 3 jam. Pukul 11.00 WIB akhirnya kami sampai di dermaga utara Pulau Tidung. Sampai di dermaga tiap kelompok langsung mendapatkan guidenya masing-masing yang rata-rata penduduk daerah asli Pulau Tidung.
Kemudian kami diantar menuju rumah tempat kami tinggal. Sepanjang perjalanan melewati rumah-rumah warga, saya takjub sekali melihat di kanan kiri saya rumah-rumah warga disana rata-rata memang dijadikan homestay buat para pelancong lho! Ya, mungkin boleh dibilang inilah salah satu cara mereka mencari uang untuk menghidupi keseharian mereka yang jauh dari pusat kota. Sampai di penginapan, saya dan teman-teman lebih terkejut lagi. Yang ada di pikiran kami kalau homestay itu pastinya kami tinggal bersama warga yang punya rumah, tapi ini beda, rumah mereka benar-benar dikosongkan hanya untuk kami! Waaww! Entah kemana tuh penghuni rumahnya, mungkin bermalam di tetangganya dulu kali ya hihihi....
Rumahnya lumayan besar, bahkan di ruang tamunya yang ber-AC disediakan kasur-kasur empuk juga lho. Kamarnya ada 3 lengkap dengan tempat tidur yang nyaman pula. Makanan disediakan, dapur dan kamar mandinya pun sangat nyaman. Waahh nggak nyangka dapet fasilitas sebagus ini. Sambil menunggu jam 1 siang untuk berangkat snorkeling, kami beristirahat sejenak sambil makan siang. Huaah, rasanya malah nggak ingin bangun dari kasur yang empuk apalagi AC-nya bikin ngantuk hehehe...
Akhirnya, tepat jam 1 siang, guide menjemput kami. Kami semua sudah siap dengan ’peralatan tempur’ snorkeling kami. Ada beberapa teman saya yang membawa serta fins, google, dan snorkel sendiri. Saya sendiri belum berani membelinya larena masih awam ilmu snorkelingnya hehehe....Kami menuju dermaga selatan Pulau Tidung. Disana sudah tersedia kapal-kapal nelayan yang siap membaawa kami ke Pulau Aer, Pulau Payung dan Pulau Karang Beras. Sebelum naik ke kapal para peserta yang tidak membawa perlatan snorkeling dipersilahkan meminjam alat-alat yang disediakan. Selanjutnya, kami dibawa sekitar 30 menit menyebrangi lautan menuju Pulau Aer. Senangnya setelah sekian lama saya lebih sering jalan ke pegunungan sekarang bisa mampir ke laut lagi. Indahnyaa bisa lita warna laut Indonesia yang berwarna-warni. Sesampainya di Pulau Aer, kapal mulai diberhentikan di tengah-tengah laut. Ada beberapa kelompok yang juga ikutan snorkeling. Tapi dipikir-pikir kok jadi kayak kolam ikan yaa rame banget deh lautannya sama yang snorkeling hahaha....
Karena baru pertama kalinya snorkeling, saya harus memakai life jacket, sebenernya sih bisa berenang Cuma masih ragu-ragu. Ya, cari aman aja deh. Setelah memakai peralatan lengkap, saya dan teman-teman langsung nyemplung ke laut. Menjelajah semua sisi perairan pulau Aer yang warna airnya cokelat kehijau-hijauan. Saya sangat takjub saat melihat betapa indahnya terumbu karang dan biota laut yang ada di perairan pulau Aer tersebut. Karena ini perairan Timur Indonesia dan airnya cukup asin, makanya jangan heran kalau terumbu karangnya berwarna dominan cokelat dan merah bata. Tapi tetap cantik kok. Cuma sayang nggak terlalu banyak ikan disini. Setelah puas menelusuri Pulau Aer, kami lalu pindah lokasi ke Pulau Karang Beras. Umumnya, sih pemandangna bawah lautnya sama, karena masih satu perairan. Hmmm...jadi panasaran kayak apa warna-warninya perairan selatan Indonesia yaa yang lebih warna-warni dan beragam ikannya.
Setelah puas snorkeling, kami lalu diajak berhenti sejenak di Pulau Payung untuk makan dan istirahat. Di pulau ini biasanya juga banyak aktivitas snorkeling, Cuma kali ini kelompok kami memilih untuk makan dan beristirahat. Saking kelaperannya kami memesan apa aja yang ada dan dijual disana hehehe...Kebanyakan memesan mie rebus dan baso, secara kami semua sudah kedinginan akut hehehe...Menjelangn magrib, kami kembali ke penginapan lagi.
Sesampainya kembali ke penginapan, kami semua bergegas mandi, soalnya badan lengket banget karena air lautnya yang asin banget. Sehabis mandi kami makan malam lagi, sambil ngobrol-ngobrol seru di atas kasur di ruang tamu. Serunya ikutan trip begini karena kami semua awalnya tidak kenal satu sama lain. Saya ikut trip ini diajak kekasih saya. Dia pun bergabung dengan teman semasa kuliahnya yang juga membawa teman-teman kantornya untuk liburan. Akhirnya, di trip inilah kami berkenalan. Mereka teman-teman kekasih saya semuanya bekerja di salah satu lembaga penyedia software pendidikan. Seru-seru dan gokil-gokil orangnya. Rata-rata mereka memang traveler semua. Sudah punya pengalaman snorkeling melebihi saya juga huaaa...ngiri banget!!
Sekitar jam 9 malam, disaat kami mulai mengantuk, si guide mengetuk pintu penginapan kami, ternyata kami masih punya jadwal untuk barbeque-an di pinggir pantai. Wuuaahh, saking capeknya kami sampai lupa dengan itinerary kami hiihi...Akhirnya, setelah diiming-imingi makan lagi, kami berangkat menuju lokasi barbeque menggunakan sepeda yang telah disediakan. Seru banget deh malam-malam bersepeda menglilingi pemukiman warga. Sampai di pinggir pantai, sudah ada beberapa kelompok yang asik slonjoran di tikar-tikar yang telah disediakan penyelanggara trip. Barbeque-nya ternyata bakar ikan hihihi, dikirain daging panggang seperti namanya. But, it’s awesome! Kami dibakarkan ikan yang banyak banget lhoo... dari mulai kakap merah sampai ikan yang nggak kami kenal tapi rasanya enaaakk bangeett... Serunya rebutan ikan sambil tertawa-tawa di pinggir pantai. Puas makan ikan kami kembali ke penginapan sekitar pukul setengah 11 malam. Dilanjutkan dengan acara ngobrol ngalor-ngidul, dan maen kartu sampai pagi hahaha...
Saya sih nggak ikutan karena capek banget rasanya, akhirnya saya dan satu teman perempuan saya memilih tidur di kamar yang sama. Tapi berhubuung kami bellum terllau ngantuk, akhirnya kami malah berbagi cerita. Hehehe dasar wanita! Yang serunya, teman baru saya ini ternyata seorang diver wuaaa!!! Jaman kuliah dulu dia tergabung dalam klub diving ITB, dia seorang arsitek yang memang mencintai lingkungan dan aktif di kegiatan bahari Indonesia. Dia juga salah satu penyelam yang ikut memecahkan rekor upacara bawah laut saat perayaan Sail Bunaken 2009 lalu. Wuih, benar-benar ngiri saya mendengar ceritanya hehehe...Saya bersykur banget bisa kenal orang-orang hebat seperti mereka, mereka nggak segan-segan berbagi cerita mereka tentang Indahnya Indonesia bahkan mengajak saya untul lebih cinta Indonesia dan menjelajahinya lebih jauh. Hmmm..saya jadi semakin tertarik dan ingin terus menyisihkan tabungan untuk menjelajahi Indonesia hehehe...
Minggu, 8 Mei 2011
Hari kedua ini hari bebas bersenang-senang. Pagi hari setelah saya terbangun di pukul 7, pacar saya mengajak saya bersepeda menelusuri pemukiman sampai masuk ke hutan-hutan demi menemukanm ujungnya Pulau Tidung. Kami hanya berdua saja karena yang lainnya belum bangun hihihi. Waaww, ternyata jauh juga ya bersepeda sampai menemukan ujungnya pulau ini. Tapi menantang banget kami masuk-masuk hutan, melewati rumah-rumah penduduk di tengah hutan yang mayoritas pencari kayu. Akhirnya, setelah perjalan sekitar 1 jam kami sampai di ujungnya Pulau Tidung wuaahhh...benar-benar ujung ke ujung lho hihihi...Sayangnya di ujung pulau pantainya malah nggak terlalu bersih, karen banyak pohon tembakau yang sudah mati. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju ujung sebelah utara Pulau Tidung menuju ke jembatan yang menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil. Saya sudah sangat kelelahan karena jok sepeda saya sangat tidak nyaman. Si pacar malah semangat banget bersepedanya hihihi...
Sesampainya di jembatan, rasanya rasa penasaran kami terobati. Oooh ternyata ini toh jembatan panjang yang digembor-gemborkan orang. Katanya malah disebut jembatan cinta. Tapi saya pikir sih biasa saja, sama aja kayak jembatan di Ancol hehehe. Cuma bedanya pemandangannya yang amazing! Lautnya biru kehijau-hijauan, langitnya juga bersih dan biru, sampai-sampai terumbu karangnya sangat kelihatan. Subhanallah, indahnya! Saya asik bersam si pacar asik menelusiri jembatan sambil memandangi serunya pelancong, ada yangn melompat dari jembatan ke laut, ad ayang main kano, banana boat, atau sekedar foto-foto di jembatan. Saya pun menyempatkan diri mengambil pose terbaik saya di jembatan hahha. Tetep narsis!
Setelah asik menelusuri jembatan, kami memutuskan kembali ke penginapan. Eh malah ketemu sama teman saya dan pacarnya yang sudah bangun juga. Akhirnya, kami memutuskan cari sarapan sambil ngobrol-ngonrol lagi. Setelah makan, mereka memilih berkano sedangkan saya dan pasangan memilih kembali ke penginapan. Sampai di penginapan anak-anak yang liat sudah siap dan malah marah-marah karena ditinggal oleh kami hihihi...salah sendiri siapa suruh pagi-pagi masih molor!
Akhirnya, setelah semua puas dengan menelusuri jembatan cinta. Pukul 12 siang kami berbenah dan bergegas menuju dermaga lagi untuk kembali ke Jakarta. Sampai did ermaga pukul 1 siang karena kami terlalu nyantai, dan kami pun tidka dapat tempat duduk..huaaa alhasil kami duduk di dek atas yang tanpa atap. Bayangkan betapa panasnya matahari pukul 1 siang. Yah, daripad anggak pulang! Sepanjang perjalanan pulang saya dan teman saya Cuma bisa pasrah sambil megangin payung hahaha....
Pukul 4 sore kami sampai lagi di dermaga Muara Angke dan selanjutnya menuju rumah masing-masing. Wuah, senangnya trip Tidung kali ini. Bertemu teman baru dan menikmati indahnya salah satu pariwisata Indonesia. Jadi semangat nih buat terus trip atau saya akan berubah profesi jadi backpacker angel ya kalo kata teman saya hehehe...let’s see!
See you on the next trip, pals!
0 komentar:
Posting Komentar